
Jakarta –
Banyak mitos yang beredar tentang konsumsi buah untuk diet. Kandungan gula yang tinggi pada buah dikatakan mengganggu upaya penurunan berat badan. Ada juga yang beranggapan bahwa mengkonsumsi alpukat tidak baik saat diet. Apakah itu benar?
Saat mencoba menurunkan berat badan, banyak sekali informasi yang beredar di masyarakat, termasuk mitos yang belum terbukti kebenarannya. Tak jarang banyak yang mempercayai mitos tersebut.
Misalnya soal mitos buah-buahan tidak boleh dimakan saat diet karena mengandung gula yang tinggi. Lalu ada yang bilang buah tinggi karbohidrat sehingga mengganggu usaha penurunan berat badan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Aturan konsumsi buah juga tak lepas dari mitos. Banyak yang percaya bahwa buah tidak boleh dimakan saat perut kosong.
Apa faktanya? Mengutip Livestrong (16/3), berikut penjelasan dari pakar kesehatan mengenai mitos populer makan buah saat diet:
1. Mitos: buah tidak boleh dimakan karena tinggi gula
Salah satu kesalahpahaman terbesar tentang buah adalah karena manis, tinggi gula dan buruk bagi kesehatan Anda. Ahli gizi Carolina Margolis meluruskan hal ini. Yang jelas, gula dalam buah adalah gula alami bernama fruktosa yang berbeda dengan gula tambahan yang terdapat pada makanan olahan.
“Fruktosa hanya akan berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, yang sulit didapat secara berlebihan dalam bentuk alaminya dari buah-buahan,” ujar Margolis. “Bagi kebanyakan orang, jumlah gula dalam buah aman dikonsumsi,” lanjutnya.
Ia menyoroti manfaat lain dari buah-buahan yang membuatnya penting untuk dimakan, bahkan saat sedang berdiet. Buah-buahan kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, dan serat. Kandungan airnya yang tinggi juga membantu mengendalikan nafsu makan dan membuat Anda kenyang lebih lama, kata ahli gizi Reema Patel. Jadikan buah sebagai ‘snack’ sehat untuk menggantikan makanan manis seperti permen atau biskuit.
2. Mitos: buah bikin berat badan naik karena tinggi karbohidrat
Foto: iStockphoto
Ahli gizi Roxana Ehsani menegaskan bahwa buah memang mengandung karbohidrat, namun jenis karbohidrat yang sehat kebanyakan berupa serat makanan. Serat jenis ini mendukung kesehatan usus, membuat Anda kenyang lebih lama, dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
“Semakin banyak serat yang Anda makan, semakin baik pola makan Anda, dan buah-buahan adalah sumber serat alami,” kata Ehsani. Ia juga menegaskan, tidak perlu menghindari konsumsi karbohidrat karena makronutrien tersebut memiliki peran penting dalam menghasilkan energi dan mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan.
Soal asupan, jika khawatir buah bikin gemuk, Ehsani menyarankan perhatikan porsinya saja. Targetkan tidak lebih dari 1,5 hingga 2 cangkir buah per hari.
3. Mitos: makan alpukat bikin gemuk
Banyak pelaku diet melabeli alpukat dengan buruk karena kandungan lemaknya yang tinggi membuat mereka gemuk. Patel mengatakan tidak perlu mengurangi asupan lemak dari alpukat karena buah lunak ini mengandung lemak sehat.
Asupannya sebenarnya baik saat diet karena membantu mengontrol nafsu makan, membuat kenyang lebih lama, dan terasa puas saat memakannya. Ini berdasarkan penelitian dari Harvard TH Chan School of Public Health.
Patel berkata, “Ini berarti kita bisa menghindari mengidam dan makan berlebihan sama sekali.” Untuk nutrisi yang lebih seimbang, alpukat bisa dimakan dengan sumber protein tanpa lemak, biji-bijian, dan sayuran.
Selengkapnya di halaman berikutnya.
Tonton Video “Wajib Coba Rasa Unik Gorengan Buah di Jakarta Pusat”
[Gambas:Video 20detik]