
Jakarta –
Pelanggan tidak puas setelah membeli mie babi di restoran bandara. Pasalnya, mie topping perut babi seharga Rp 77.000 tidak maksimal!
Akhir-akhir ini banyak pelanggan yang protes saat makan di restoran atau warung makan. Ini karena penjual menyajikan makanan yang tidak sebanding dengan harganya.
Misalnya harga makanan mahal, tapi porsinya kecil. Akibatnya, pelanggan menjadi frustrasi dan menuliskan keluhannya di media sosial.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Baru-baru ini, seorang pelanggan pria mengunggah pengalaman buruknya melalui grup Facebook Complain Singapore. Seorang pelanggan bernama Jonathan Oh membeli mi topping perut babi di sebuah restoran.
Jonathan Oh mengunjungi restoran di Terminal 4 Bandara Changi, Singapura. Makanan di bandara dikenal lebih mahal daripada di tempat makan lainnya. Namun, sepertinya masalah harga bukan satu-satunya.
Pelanggan ini mengungkapkan bahwa perut babi yang dipesan di warung Ban Mian Liu Lian datang dengan porsi yang mengejutkan. Satu porsi ban mian harus memiliki banyak irisan perut babi. Namun apa yang didapat Jonathan adalah tulang belulang, lapor theindependent.sg (10/03).
Mengetahui bahwa perut babi larangan mian tidak pantas, Jonathan segera meminta penjelasan kepada pelayan. Tapi jawaban pelayan itu membuatnya semakin kesal.
“Ketika saya bertanya kepada mereka mengapa tidak ada perut babi di dalamnya, seorang pelayan mengungkapkan bahwa mereka memberi saya bagian bawah perut babi yang merupakan tulang… Saya tidak bisa protes lagi,” jelasnya.
Pelanggan ini mengungkapkan bahwa hidangan mie babi yang diterimanya hanyalah tulang babi. Foto: Facebook/Jonathan Oh
Jonathan membeberkan bagian mi yang terlarang itu perut babi sangat berbeda dengan tampilan gambar di papan menu. Di sana Anda bisa melihat ban mian dengan saus jeruk dan cabai, dilengkapi dengan irisan perut babi yang tebal. Tapi yang didapatnya hanyalah tulang babi.
Sedangkan mie yang dia terima sangat berbeda dengan gambar di papan menu. Foto: Facebook/Jonathan Oh
Realitas berbeda ini membuat Jonathan menyebut kejadian itu hoax. Kemarahan Jonathan juga dipicu oleh harga semangkuk perut babi ban mian yang tidak murah. Semangkuk harganya S$6,80 atau sekitar Rp77 ribu.
“Benar-benar penipuan. Membayar S$6,80 untuk tulang babi,” katanya.
Melihat unggahan tersebut, banyak netizen yang mengamini keberatan Jonathan. Bahkan seorang netizen mengungkapkan jika dirinya dalam posisi itu, ia akan mengembalikannya.
“Kalaupun untuk bagian bawah, mana ada lemak di tengah dan di atas kulit perut babi Itu. Daging Anda lebih terlihat seperti daging empuk. Saya akan menolaknya dan meminta pengembalian uang atau mereka harus memberi saya semangkuk perut babi lagi,” komentar netizen.
Netizen lain memperingatkan bahwa hal semacam ini memang merajalela.
“Akhir-akhir ini, begitulah cara makanan menipu pelanggan. Jadi ketika kami membeli sesuatu, kami harus melihatnya lagi. Mereka tidak bisa melakukan ini kepada kami yang telah membayar untuk makan. Kami juga tidak bisa mendapatkan makanan yang tidak sesuai dengan pesan,” pungkas netizen. lain.
Sementara itu, ada pelanggan yang mengatakan bahwa harga kopi di bandara selalu tinggi. Meski rasa makanannya biasa-biasa saja.
“Makanan kopitiam di bandara selalu berlebihan dan rasanya biasa-biasa saja. Kadang lebih suka makan mi instan. Jajanan kaki lima di area transit juga lumayan,” pungkas netizen.
Simak Video “Bepergian ke Pasar Babi Populer di Singkawang”
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)