
Jakarta –
Lihat pemandangannya bintang ditaburkan langit adalah pemandangan yang mengagumkan. Namun, seiring berjalannya waktu, bintang-bintang di langit semakin sulit dilihat dengan mata manusia. Ada apa di balik fenomena ini?
Menurut sebuah studi baru, polusi cahaya yang memburuk adalah penyebabnya. Sejak 2011 hingga 2022, penelitian bertajuk Globe at Night melibatkan 50.000 orang yang mengamati langit di berbagai belahan dunia.
Seperti dikutip detikINET dari Phsyorg, Sabtu (21/1/2022), di sebagian besar permukaan bumi, langit tampak terus menerus disinari oleh polusi cahaya, sebesar 9,6% per tahun. Inilah yang membuat bintang semakin tidak terlihat, tidak seperti saat langit gelap.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Misalnya, seorang anak yang lahir di daerah di mana 250 bintang terlihat, maka mungkin 18 tahun kemudian, jumlahnya bintang yang terlihat seperti kurang dari 100 di lokasi yang sama.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science ini dilakukan oleh tim dari German Research Center for Geosciences dan National Science Foundation (NSF) di Amerika Serikat.
“Peningkatan cahaya langit selama dekade terakhir menggarisbawahi pentingnya upaya ganda dan mengembangkan strategi baru untuk melindungi langit gelap,” kata salah satu peneliti, Connie Walker.
“Polusi cahaya adalah masalah serius, tidak hanya bagi kami para penikmat bintang, tetapi juga bagi satwa liar. Ini juga memboroskan listrik dan uang, membuat target perubahan iklim lebih sulit dicapai,” kata David Rothery, seorang profesor di Open University, Inggris. .
“Regulator lokal perlu bertindak. Mereka perlu memperketat dengan memasang logo terang dan sebagainya sepanjang malam,” ujar salah satu usul.
Simak video “Ma’ruf Amin Minta Petugas Tangkap KKB di Pegunungan Bintang Papua”
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/agt)