
komunitas detikTravel –
Istilah desa awan adalah julukan yang cocok untuk mendefinisikan Desa Adat Wae Rebo. Sekilas, desa ini sangat mirip dengan Desa Denise.
Jika Denise ada di Papua, maka kampung adat ini ada di Nusa Tenggara Timur. Gambaran umum Kampung Wae Rebo memang mirip dengan kampung biasa, namun cenderung lebih sederhana.
Namun, jika dilihat lebih dekat, percayalah mata Anda akan terpikat oleh keindahan surga yang luar biasa. Hampir sama dengan Benshe Pass, desa wisata ini juga berada di ketinggian sekitar 1200 mdpl.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Pesona Kampung Adat Wae Rebo memang luar biasa. Karena ketujuh rumah tersebut sangat unik yang berbentuk kerucut.
Rumah adalah bangunan yang lestari, warisan nenek moyang kita. Rumah adat berbentuk kerucut ini merupakan rumah adat asli dari desa Wae Rebo yang bernama Mbaru Niang.
Rumah didesain dengan susunan melingkar mengelilingi batu yang disebut copang sebagai titik pusat. Dengan desain unik ini, pengunjung terpesona dan penasaran pada saat bersamaan.
Arsitektur rumah unik ini memiliki filosofi yang jarang diketahui wisatawan. Kediaman unik ini berarti keharmonisan antara manusia dan alam.
Dan morfologi menggambarkan materi dan kehidupan sosial Suku Mangala. Suku ini juga percaya bahwa bentuk bulat berarti keseimbangan.
Oleh karena itu, digunakan hampir di semua bentuk fisik desa. Compang berbentuk seperti gudang berukuran sedang di Manggarai.
Lokasi Compang berada di tengah bangunan rumah adat Mbaru Niang. Compang sendiri sering dijadikan sebagai pusat kegiatan masyarakat untuk mendekatkan diri dengan leluhur, alam dan Tuhan yang dipercaya.
Jika Anda pergi ke Kampung Adat Wae Rebo, Anda akan melihat serangkaian ritual yang berkaitan dengan mata air ini. Upacara baskom tradisional ini dilaksanakan karena kepercayaan bahwa air memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan kehidupan.
Selain itu, air juga bisa digunakan setiap hari. Oleh karena itu, melaksanakan ritual sakral ini melambangkan tidak terputusnya garis keturunan masyarakat Wagebo.
Desa kecil ini merupakan bagian dari Desa Satalunda. Terletak di Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Beberapa tahun lalu, akses ke tempat wisata ini sangat menantang, sehingga mengunjungi desa adat ini akan memakan waktu sekitar 8-13 jam perjalanan darat dari Labuan Bajo. Perjalanannya memang panjang, namun Anda akan terkagum-kagum dengan berbagai keindahan alam di sekitar Anda.
Dengan berjalannya waktu dan pembangunan infrastruktur yang memadai. Saat ini Anda hanya perlu berkendara sekitar 4 hingga 6 jam.
Perjalanan yang relatif singkat dibandingkan dengan yang terakhir. Untuk perjalanan darat, Anda bisa menggunakan kendaraan roda dua atau empat. Mulai dari sepeda motor dan mobil pribadi hingga bus.
Rute yang digunakan dimulai dari Labuan Bajo, dilanjutkan ke Denge dan terakhir ke Wae Rebo. Anda tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk berjalan-jalan di sekitar kawasan Ruteng.
Kampung Adat Wae Rebo memiliki aktivitas menarik bagi pecinta kopi. Di sini Anda bisa mencicipi kopi Robusta dari tempat asalnya.
Desa Adat Wae Rebo juga memiliki kerajinan tenun yang unik. Biasanya, jika laki-laki bertanggung jawab menanam kopi di ladang, pekerjaan perempuan di sini adalah menenun.
Kain tenun khas dari tanah Manggarai ini dikenal dengan tenun cura. Kain tenun ini menampilkan pola-pola cerah dalam warna-warna cerah.
Di sana Anda dan pengunjung lainnya bisa belajar tentang cara membuat kain tenun cura dan teknik yang digunakan. Orang-orang di sana juga sangat ramah, jadi jika wisatawan ingin belajar, orang akan dengan senang hati mengajari mereka sebanyak mungkin.
Jika Anda suka mengoleksi momen berharga selama perjalanan, Anda juga bisa mengabadikan momen menarik Anda selama perjalanan ini. Wisata ini memiliki spot foto seperti rumah adat Mbaru Niang, perbukitan, persawahan, dll.
Jadi Anda bisa berfoto langsung dengan penduduk setempat. Anda tidak perlu takut karena penduduk setempat sangat ramah dengan wisatawan.
Anda bisa belajar banyak tentang sejarah kawasan Wae Rebo mulai dari desa, suku dan adat istiadat. Di sana Anda bisa menyewa pemandu yang akan memberikan penjelasan lengkap tentang sejarah unik tanah Manggarai.
Upacara adat penti adalah salah satu yang berkaitan dengan mata air di desa adat yang dingin ini. Masyarakat setempat percaya bahwa air memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.