
Bandung –
Ada cerita mistis dari Taman Maluku di Bandung, tentang patung Pendeta Verbraak yang konon bergerak saat malam tiba. Benar?
Kawasan terbuka hijau yang terletak di Jalan Citarum, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung ini memiliki sebuah urban legend. Kisah ini terkait dengan keberadaan patung Pater Verbraak.
Patung Pendeta Verbraak berdiri kokoh di sisi utara Taman Maluku. Sekilas patung ini tidak berbeda dengan patung pada umumnya. Namun, warga yang sering datang ke Taman Maluku mengaku sering menemukan hal-hal yang tidak biasa pada patung tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Agung Taufik (22) misalnya. Pria asal Garut yang bekerja di sebuah kantor tak jauh dari Taman Maluku ini menuturkan, sempat mengalami kejadian tak biasa saat melihat patung Pendeta Verbraak. Katanya, patung itu bisa bergerak dengan sendirinya.
“Kalau malam, patung itu seperti bergerak. Tapi begitu dilihat, rasanya seperti bergerak. Karena saya dekat sini, saya bisa melihat bagaimana saya tidur,” kata Agung sambil mengobrol di dekat patung Pendeta Verbraak.
Agung sendiri tidak mengetahui sejarah sebenarnya dari patung tersebut. Namun menurutnya, banyak yang mengatakan patung itu angker.
“Ya banyak yang bilang begitu. Tapi kalau dekat (patung) seperti biasa, tidak ada apa-apa. Sekarang seperti duduk di bawah patung biasa,” ujarnya.
Patung Bisa Melirik dan Mengangguk
Banyak yang percaya bahwa Pendeta Verbraak meninggal dalam kecelakaan pesawat dan tubuhnya terkubur di bawah patung. Konon mata patung setinggi 4 meter itu akan mengikuti siapa saja yang berjalan di dekatnya, terutama pada malam hari.
Cerita lain yang tak kalah seram, patung itu juga kerap mengangguk setiap kali lonceng katedral berbunyi. Halaman buku yang dipegang patung itu berubah setiap hari.
Lebih mistis lagi, patung pendeta itu akan turun dan berjalan di kegelapan Taman Maluku pada malam hari.
Fakta Pendeta Verbraak
Berdasarkan artikel yang ditulis detik.com pada 19 Februari 2020, cerita jenazah pendeta yang dimakamkan di bawah patung tidak berdasar. Pasalnya, pendeta bernama lengkap Hendricus Christiian Verbraak ini belum pernah menginjakkan kaki di Kota Bandung.
Ariyono Wahyu W, aktivis Komunitas Aleut, menceritakan asal usul patung tersebut. Verbraak adalah seorang warga negara Belanda yang lahir pada tanggal 28 Maret 1835. Verbraak memulai karirnya sebagai seorang pedagang, kemudian beralih profesi menjadi pendeta yang ditugaskan ke Padang, pada tahun 1872.
“Baru tahun 1874, dia dikirim ke Aceh dan menjalankan pelayanan sampai tahun 1907, tahun itu tertulis di tugunya,” kata Ariyono.
Pendeta Verbraak di Bandung Foto: Yudha Maulana
Tak hanya memberikan hiburan dan santapan rohani kepada para prajurit di medan perang, Verbraak juga dikenal sangat peduli terhadap anak-anak di panti asuhan. Dia mencari orang tua angkat untuk anak-anak terlantar. Kepedulian Pendeta Verbraak terhadap anak-anak ini membuatnya disukai semua orang.
“Karena cintanya, Verbraak mendapat sambutan khusus saat mengunjungi suatu tempat, dia dijaga oleh seorang sersan,” kata Ariyono.
Menariknya, patung penghormatan untuk Verbraak juga ada di Aceh, tepatnya di perempatan Pante Pirak dan Peunayong atau Simpang Lima. Sekarang, patung itu hilang.
Pada tahun 1907, Verbraak memutuskan untuk pensiun. Penglihatannya yang memburuk karena usia, adalah salah satu alasan mengapa ia dianugerahi Ridder in de Orde van den Nederlandsche Leeuw (Ksatria dalam ordo Singa Belanda).
“Setelah Verbraak pensiun dia tinggal di Magelang, kota militer di Jawa Tengah, dia meninggal saat berusia 83 tahun,” kata Ariyono.
Pemerintah Kota Rotterdam pada tahun 1922 menganugerahi Pastor Verbraak sebagai warga kota teladan. Ide untuk memperingati jasa Verbraak dicetuskan oleh Tentara Hindia Belanda.
Mereka menggalang dana dan mendirikan patung Verbraak karya seniman GJW Rueb di Moulukken Park (Taman Maluku) pada 27 Januari 1922.
“Jadi mitos bahwa ada tubuh dan patung yang bisa bergerak itu tidak benar,” kata Ariyono.
——
Artikel ini pernah dimuat di detikJabar dan selengkapnya bisa dibaca di sini.
Tonton Video “5 Mitos Gerhana yang Dibantah Ilmu Pengetahuan”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)