
Jakarta –
Panduan Michelin telah lama dikenal sebagai panduan kuliner bergengsi. Restoran yang dipilih akan terkenal sekaligus mendapat kehormatan tersendiri setelah menyandang bintang Michelin.
Panduan Michelin memiliki sejarah panjang sejak diperkenalkan pada tahun 1900 oleh perusahaan ban Perancis, Michelin. Saat ini sudah lebih dari 35 negara yang memiliki Michelin Guide, namun Indonesia bukan salah satunya.
Panduan bersantap Prancis ini secara teratur menerbitkan daftar restoran fine dining berkualitas yang patut dicoba. Evaluasi dilakukan oleh inspektur Michelin Guide yang kemudian akan memberikan 1, 2 atau 3 bintang.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Semakin banyak bintang, semakin tinggi kualitas restoran mewah yang dimaksud. Kualitas ini tercermin dari suasana, pelayanan dan menu yang disajikan.
Mengingat prestise panduan ini, inspektur Michelin Guide bukan sembarang orang. Ada berbagai syarat dan kriteria yang perlu dipenuhi untuk menyandang profesi ini.
Mengutip Daily Meal (24/1), saat ini hanya ada sekitar 120 inspektur Michelin Guide di dunia. Kritikus makanan elit ini akan melakukan perjalanan jauh setiap tahun. Mereka berkeliling dunia untuk menemukan restoran terbaik.
“Seorang inspektur Michelin Guide akan makan di restoran lebih dari 9 kali seminggu, makan siang-makan malam. Jika Anda mengalikannya, bisa menjadi 275 hingga 300 kali setahun,” kata seorang inspektur Michelin Guide dalam wawancara tahun 2019 dengan TimeOut Chicago.
Dia secara pribadi lebih suka menganggap dirinya sebagai James Bond, daripada kritikus makanan yang pemarah dan menyebalkan. Oleh karena itu, dalam bekerja, inspektur Michelin Guide tidak akan menunjukkan profesinya secara terbuka.
Selain itu, calon inspektur Panduan Michelin akan menjalani pelatihan ekstensif dan harus memiliki keterampilan khusus. Mereka akan menentukan evaluasi mereka berdasarkan 5 kriteria.
Penilaian kolektif para inspektur menentukan bintang Michelin Guide sebuah restoran
Panduan Michelin adalah salah satu panduan kuliner paling bergengsi di dunia. Foto: Istimewa
Inspektur Michelin Guide diminta untuk merahasiakan identitas mereka saat bekerja. Mereka juga membayar makanan mereka sendiri, tidak menerima jatah gratis dari restoran.
Kritikus makanan ini tidak berafiliasi dengan organisasi manapun. Mereka juga harus memiliki pengalaman kerja beberapa tahun di sektor perhotelan.
Dalam menjalankan tugas ini, terkadang sebuah restoran dievaluasi oleh 2 atau lebih inspektur Michelin Guide. “Penghargaan bintang diverifikasi melalui proses ‘perguruan tinggi’: kelompok inspektur yang berbeda dari wilayah global yang berbeda bertanggung jawab untuk memverifikasi bintang yang diberikan di setiap edisi,” menurut inspektur Michelin Guide.
Baca halaman selanjutnya untuk mengetahui apa yang diperlukan untuk menjadi inspektur Michelin Guide.
Simak Video “Bikin Laper: Coba Kuliner Spesial Vampir di Pantjoran PIK”
[Gambas:Video 20detik]