
Jakarta –
Meta menggugat perusahaan yang diduga membuat puluhan ribu akun Facebook palsu untuk mengekstrak data pengguna dan menyediakan layanan mata-mata untuk pelanggan.
Voyager Labs, perusahaan yang diklaim Meta, menyediakan sejumlah besar layanan analisis postingan media sosial untuk mengajukan klaim terhadap individu. Misalnya, pada tahun 2021 Voyager Labs mengklaim dapat memprediksi individu mana yang kemungkinan akan melakukan tindakan kriminal di masa depan.
Dalam postingan blog yang mengumumkan gugatan tersebut, Meta mengatakan Voyager Labs telah melanggar persyaratan layanannya. Meta menuduh Voyager Labs membuat lebih dari 38.000 akun Facebook palsu dan menggunakan layanan mata-mata untuk mengumpulkan data dari Facebook dan Instagram tanpa izin.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Voyager Labs juga mengumpulkan data dari situs lain, termasuk Twitter, YouTube, dan Telegram.
“Perusahaan seperti Voyager adalah bagian dari industri yang menyediakan layanan penambangan data kepada siapa pun tanpa memandang siapa yang mereka targetkan dan untuk tujuan apa, termasuk sebagai cara untuk membuat profil individu untuk perilaku kriminal,” kata Direktur Penegakan dan Litigasi Platform. Meta Jessica Romero, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (14/1/2023).
“Industri diam-diam mengumpulkan informasi yang dibagikan orang dengan komunitas, keluarga, dan teman mereka, tanpa pengawasan atau pertanggungjawaban, dan dengan cara yang dapat merusak hak-hak sipil individu,” lanjutnya.
Meta mengatakan Voyager Labs menggunakan akun palsu untuk mengikis data milik 600.000 pengguna Facebook antara Juli 2022 dan September 2022. Perusahaan yang dibuat oleh Mark Zuckerberg itu mengatakan telah menonaktifkan lebih dari 60.000 akun Facebook dan Instagram serta halaman yang ditautkan ke Voyager Labs.
Dalam tuntutannya, Meta meminta Voyager Labs untuk berhenti melanggar persyaratan layanannya dan meminta pengadilan untuk melarang perusahaan tersebut menggunakan Facebook, Instagram, dan layanan lain yang terkait dengan kedua platform tersebut.
Meta juga mengklaim bahwa Voyager Labs telah memperkaya dirinya sendiri dan meminta mereka untuk memberikan kompensasi kepada Meta atas keuntungan yang diperoleh secara tidak sah, yang jumlahnya akan dibuktikan di pengadilan.
Simak Video “Meta Setuju Bayar Rp 11 T untuk Skandal Cambridge Analytica”
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/afr)