
Jakarta –
Promosi makanan online selalu menggiurkan. Akibat tertarik dengan wagyu dan durian yang dijual online, ratusan dari mereka menjadi korban tipuan Rp 228 juta.
Promosi makanan premium yang biasanya dijual dengan harga selangit tak pernah gagal menarik perhatian konsumen. Makanan dengan harga mahal diberikan diskon besar-besaran yang membuat banyak orang tertarik untuk membelinya.
Biasanya promosi ini dilakukan secara online baik di website maupun iklan yang ditampilkan di media sosial. Namun saat tergiur dengan penawaran online, Anda perlu memastikan dulu apakah barang dan penjualnya benar-benar jujur.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Ratusan konsumen yang tergiur durian dan wagyu online akhirnya melaporkan penipuan tersebut ke pihak berwajib. Tak tanggung-tanggung, nilai kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Banyak promosi makanan online besar-besaran digunakan sebagai penipuan. Foto: Stomp
Mengutip Stomp (7/8) pada Februari lalu, warga Singapura dikejutkan dengan promosi makanan online yang masif. Makanan ini merupakan makanan musiman yang tidak bisa didapatkan sepanjang tahun.
Selama sebulan penuh promosi tersebut terus menerus muncul di berbagai iklan yang dapat diakses oleh masyarakat. Namun, promosi makanan ini akhirnya dilaporkan ke kepolisian setempat menyusul ratusan konsumen yang merasa menjadi korban tipuan.
Sepanjang Februari hingga awal Maret ada 168 laporan dari orang yang memesan makanan secara online. Kebanyakan dari mereka memesan makanan seperti durian Musang King, daging wagyu, tiram hingga kepiting raja raksasa.
Setelah memesan makanan dalam jumlah besar, pelanggan ini melaporkan bahwa mereka tidak menerima pesanannya. Setelah sebulan berlalu tidak ada paket yang tiba di rumah mereka untuk makanan yang dipesan.
Seorang pelanggan bahkan ditipu hingga Rp 2 juta untuk dua kilogram wagyu. Foto: Stomp
Seorang pengguna bernama Atiksh Singh menunjukkan tangkapan layar dari transaksi wagyu yang dilakukan. Ia tergiur dengan daging wagyu yang dijual seharga 18 dolar Singapura atau setara Rp 2 juta per dua kilogram.
“Setelah melakukan konfirmasi pesanan, korban akan diarahkan untuk melakukan pembayaran ke rekening penjual melalui PayNow. Korban (seperti saya) tidak akan menyadari bahwa mereka tidak akan pernah mendapatkan pesanan yang telah dibayarkan,” ujar Singh.
Setelah menerima banyak laporan rinci, polisi mengaku segera memulai penyelidikan. Seluruh catatan transaksi korban berhasil dikumpulkan yang jika dijumlahkan mencapai total 20.000 dolar Singapura atau setara dengan Rp 228 juta.
Agar penipuan ini tidak memakan korban lebih banyak lagi, ada tiga hal yang menjadi catatan polisi untuk selalu diperhatikan saat berbelanja online. Mulai dari fitur keamanan aplikasi, berhati-hati saat melakukan pembayaran hingga segera melapor jika terjadi sesuatu tipuan.
Simak Video “Durian Mentega Lumajang Tawarkan Sensasi Manis Legit”
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)