
Jakarta –
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (setia), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Infokom) masih memiliki utang pengembangan pada proyek infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G.
Kementerian Komunikasi dan Informasi bersama dengan penyedia jaringan terpilih telah menandatangani kontrak payung untuk proyek penyediaan jaringan telekomunikasi di daerah Maju, Terluar dan Kurang Menguntungkan (3T) sejak 2021.
Berdasarkan data proyek BTS4G per 31 Desember 2022 yang diterima detikINET, terungkap total 5.618 situs target dilakukan dalam dua tahap. Namun hingga data terakhir, baru 2.388 situs atau 42,5% yang sudah selesai.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Oleh karena itu, utang Kementerian Komunikasi dan Informasi dalam proyek pembangunan BTS4G di kawasan 3T terdapat 3.230 lokasi lagi. Sedangkan jika bercermin pada penandatanganan proyek, infrastruktur telekomunikasi harus sudah siap pada tahun 2022.
Di sisi lain, Jaksa AgungKejaksaan Agung) pada Rabu (4/1) telah menetapkan tiga tersangka, salah satunya Direktur Kominfo Bakti Anang Achmad Latif atas kasus tersebut. BTS 4G korupsi.
Meski begitu, Kominfo mengungkapkan akan melanjutkan proyek Bakti tahun ini bersamaan dengan mega proyek lainnya, seperti peluncuran dua satelit dan penempatan kabel optik Integrasi Palapa Ring.
“Kemenkominfo menghormati dan bekerjasama dengan proses hukum yang sedang berjalan dalam kasus dugaan korupsi di BLU Bakti,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong .
Seiring dengan dugaan kasus korupsi BTS 4G, Kominfo kini tengah mencari Direktur Pelayanan menggantikan Anang Achmad Latif sesuai aturan perundang-undangan.
“BLU Bakti akan tetap menjalankan tugas pokok dan fungsi (tugas) pengembangan infrastruktur telekomunikasi untuk mewujudkan agenda percepatan transformasi digital dengan tetap berpegang pada proses hukum yang berjalan,” ujar Usman.
Proyek Kontrak Payung BTS 4G
Dimulai dengan payung kontrak Paket 1 dan Paket 2 antara Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi sejak Januari 2021. Total nilai kontrak Rp 9,5 triliun.
Disusul dengan penandatanganan kontrak payung Paket 3, Paket 4, dan Paket 5 pada 26 Februari 2021 yang disaksikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta.
Kontrak paket payung Paket 3 digarap oleh konsorsium Aplikanusa Lintasarta, Huawei dan SEI. Sedangkan Paket 4 dan Paket 5 oleh IBS dan ZTE. Total untuk ketiga paket tersebut adalah Rp 18,8 triliun.
“Pelaksanaan proyek ini terdiri dari lima paket kontrak payung untuk tahun anggaran 2021 hingga 2024. Yang terdiri dari unsur belanja modal dan belanja operasional sebesar Rp 28,3 triliun yang akan dibiayai setiap tahun anggaran dari Universal Service Obligation ( USO). ) komponen. ),” jelas Menkominfo Johnny G. Plate saat itu.
Selain dana dari USO, Menkominfo menjelaskan sebagian dana berasal dari alokasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Kemenkominfo dan Rupiah Murni (RM).
Simak Video “Kankominfo Kejaksaan Agung Terkait Dugaan Kasus Korupsi BTS”
[Gambas:Video 20detik]
(agt/rns)