
Jakarta –
Efek pelemahan kondisi ekonomi global sudah dirasakan di berbagai perusahaan teknologi, apalagi banyak bisnisnya yang dimulai di awal pandemi.
Sebagai contoh, lima perusahaan teknologi terbesar di AS yang semuanya diperkirakan mencatatkan penurunan laba yang besar pada periode Oktober-Desember 2022, akan melakukan berbagai penyesuaian di perusahaannya.
5 perusahaan tersebut adalah Meta, Amazon, apel, Alfabetdan Microsoft. Dari semuanya itu, Meta dan Amazon diperkirakan mencatatkan penurunan terbesar, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (19/1/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Analis telah menurunkan perkiraan pendapatan total mereka untuk 5 perusahaan, hingga 5% untuk periode Oktober hingga Januari.
“Saya berharap tidak ada kabar baik untuk sementara waktu, setidaknya untuk tiga kuartal berikutnya. Saya juga memperkirakan lebih banyak PHK akan terjadi,” kata Siddharth Singhai, kepala investasi di perusahaan investasi Ironhold Capital.
Misalnya Amazon, perusahaan besutan Jeff Bezos yang pendapatannya diperkirakan turun 38% dan pertumbuhan pendapatannya diperkirakan paling lambat dalam 22 tahun terakhir. Mereka sudah mulai mengumumkan PHK yang diperkirakan mencapai 18 ribu orang.
PHK dilakukan karena Amazon mempekerjakan terlalu banyak karyawan baru akibat tingginya permintaan di awal pandemi. Seperti halnya Meta yang merekrut banyak karyawan baru seiring meroketnya penggunaan media sosial karena banyak orang bekerja dari rumah di awal pandemi.
Pada November 2022, Meta memutuskan untuk memberhentikan 11 ribu pekerja dan laba Q4 2022 mereka diperkirakan turun 42%, turun selama lima kuartal berturut-turut. Pendapatan juga diperkirakan turun 7%.
5 perusahaan teknologi terbesar meningkatkan jumlah karyawan mereka sebesar 45% pada tahun 2020 dan 20,5% pada tahun 2021, Apple menjadi perusahaan yang menambah jumlah karyawan paling sedikit.
“Kami mengharapkan tambahan PHK 5% -10% di sektor teknologi karena banyak dari perusahaan ini menghasilkan uang seperti bintang rock di tahun 1980-an,” kata analis Wedbush Dan Ives.
Kabar terbaru Microsoft akan mem-PHK 10.000 karyawannya secara bertahap hingga Maret 2023. Kondisi keuangan perusahaan asal Redmond, AS ini sedang tidak baik-baik saja. Pendapatan diharapkan tumbuh hanya 2,4%, terendah dalam 24 kuartal terakhir, sementara laba diperkirakan turun 9%.
Sementara itu, pendapatan Apple diperkirakan akan turun untuk pertama kalinya dalam 15 kuartal. Apalagi setelah Foxconn, mitra perakitan iPhone-nya, mengalami masalah besar di pabrik iPhone-nya di China akibat masalah lockout.
Tonton Video “Kelemahan Pasar Global Menyebabkan PHK Massal untuk Industri Padat Karya”
[Gambas:Video 20detik]
(asj/fyk)