
Jakarta –
Mengikuti situasi ekonomi, banyak penjual menyesuaikan harga jual makanan mereka. Namun tidak dengan 5 penjual ini yang masih mematok harga yang sama untuk makanan yang dijual sejak dulu hingga sekarang.
Pedagang makanan biasanya menaikkan harga makanan mereka untuk menyesuaikan dengan situasi ekonomi saat ini. Kenaikan harga bahan baku atau biaya sewa tempat biasanya menjadi faktor utama penjual melakukan hal tersebut.
Pembeli, terutama pelanggan setia, kebanyakan tidak mempermasalahkan kenaikan harga selama masih dalam batas wajar. Wajar jika penjual menawarkan makanan mereka dengan harga lebih tinggi.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Namun ternyata tidak semua penjual makanan memiliki prinsip yang sama. Sebagian dari mereka memilih untuk tidak menaikkan harga jual makanannya karena beberapa alasan.
Ada nasi lemak yang harganya Rp 15.000, dan roti canai yang masih Rp 1.600 sejak puluhan tahun lalu. Inilah kisah 5 pedagang makanan yang tidak berternak harga makanan:
1. Kuih apam masih Rp 1.700
Foto: mStar
Di Pantai Remis, Perak, Malaysia, ada penjual apam balik yang jadi fokus. Namanya Puzee Mat Ajid yang sudah 25 tahun berjualan manisan mirip martabak manis ini.
Mengutip mStar (9/3), Puzee hanya mematok harga 50 sen (Rp 1.700) untuk apa yang ia jual. Ia mengaku tidak terlalu memikirkan keuntungan karena ingin membantu mereka yang kurang mampu.
“Allah telah memberikan rezeki kepada kita. Jadi tidak perlu khawatir kita akan jatuh miskin jika kita bersedekah,” ujarnya. Hebatnya lagi, pria berusia 63 tahun ini selalu merasa cukup bahkan mampu membesarkan 6 orang anaknya.
2. Harga roti canai Rp 1.600 selama 21 tahun
Foto: Sinar Harian
Penjual makanan yang tidak pernah menaikkan harga menunya juga tersedia di Bukit Katil, Malaysia. Selama 21 tahun, Mustafa Abd Latif mematok harga Rp 1.600 untuk roti gulung yang mereka jual.
Ia dan istrinya mampu menjual 200 roti canai sehari. Jumlah ini bahkan akan melonjak hingga 500 pada akhir pekan. Diakui Mustafa, hal itu membuatnya kesulitan memenuhi kebutuhan bahan baku dengan harga menu yang tidak naik.
Meski begitu, dia bersikeras tidak mengubah harga roti canai. Mustafa mengaku tidak hanya mencari untung, tapi juga berniat bersedekah saat berjualan roti canai.
3. Nasi daging masih Rp 27.000 padahal harga sudah naik semua
Foto: 8days.sg/Yip Jieying
Di Singapura banyak sekali harga makanan yang naik gila-gilaan karena harga kebutuhan pokok di sana semua naik. Namun restoran Lam Chan Mixed Veg Rice di Jurong East secara konsisten menjual nasi bungkus dengan harga ekonomis.
Makan nasi, sayur, dan daging harganya SGD 2,5 atau sekitar Rp 23 ribu. Kalau mau kombinasi 2 sayur dengan daging dan nasi harganya $3 atau Rp 33 ribu.
Meski hidangan yang ditawarkan tidak mewah, banyak warga Singapura yang menyukainya karena serasa makan di rumah sendiri. Tak heran jika warung makan ini kerap mengantre.
Selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak video “Bikin Lapar: Rekomendasi Salmon Aburi Super Creamy di Cipayung Jakarta Timur”
[Gambas:Video 20detik]