
Jakarta –
Harga semangkuk ramen di Jepang dinilai terlalu murah oleh pesepakbola ini. Dia mengatakan tidak apa-apa jika harga ramen dinaikkan 3 kali lipat dari harga rata-rata saat ini.
Pendapat kontroversial tentang harga ramen ditarik oleh pemain sepak bola Jepang bernama Keisuke Honda. Sosoknya sangat terkenal di negeri Sakura karena prestasi kelas dunia Honda dan juga seorang influencer.
Mengutip Sora News 24 (17/1), Honda baru saja menikmati ramen di sebuah restoran. Dia mengambil foto ramen tersebut dan membagikan foto tersebut di Twitter. Dalam pernyataan yang diunggah, Honda kemudian mengutarakan pendapatnya soal harga ramen.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“730 yen (Rp 86.000) terlalu murah untuk kesenangan ini. Harganya perlu dinaikkan sedikit. Saya kira banyak restoran perlu menaikkan harga menu mereka sedikit,” kata Honda.
Seorang pemain sepak bola Jepang menjadi kontroversi setelah menganggap harga semangkuk ramen di sana terlalu murah. Foto: Getty Images/iStockphoto/kanonsky
Ia juga menambahkan, “Saat makan ramen lagi, saya akan membayar 2.000 yen (Rp 235.000). Jelas.” Hal ini sontak memicu pro dan kontra netizen Jepang.
Sebagai informasi, ramen masih menjadi pilihan menu yang terjangkau bagi banyak orang Jepang meski hidangan mie kuah ini sudah populer di seluruh dunia dan mahal di negara lain. Harga 730 yen (Rp 86.000) untuk semangkuk ramen adalah harga umum ramen di sana.
Berikut beberapa tanggapan netizen terhadap pernyataan Honda tentang ramen yang terlalu murah:
“Dia hanya pamer ketika dia kaya.”
“Hei, orang kaya, jika ramennya terlalu murah, kamu bisa memesan semangkuk mie kedua dan membayarnya.”
“Secara pribadi, menurut saya ramen tidak akan sebagus sekarang jika saya harus membayar 2.000 yen (Rp 235.000) untuk menikmatinya.”
“Dia (Honda) bisa bilang begitu karena dia tidak punya masalah keuangan. Restoran Ramen mengerti bahwa kebanyakan dari kita tidak punya banyak uang, jadi mereka menetapkan harga seperti sekarang.”
“Terkejut betapa murahnya Keisuke Honda. Jika saya punya uang sebanyak itu, saya akan membeli ramen hingga 5.000 yen (Rp 589.000).”
Netizen tidak setuju dengan pernyataan Honda dan ramai-ramai mengutarakan pendapatnya. Foto: Getty Images/iStockphoto/kanonsky
Sebagai informasi, per Oktober 2022, upah minimum di Tokyo akan menjadi 1.072 yen (Rp 126.000) per jam. Jadi Honda merekomendasikan harga semangkuk ramen selama kurang lebih 2 jam upah buruh disana.
Respons Honda terdengar lebih sensitif bagi orang Jepang karena mereka mengalami kenaikan harga kebutuhan pokok, sedangkan upah mereka tidak naik.
Tonton Video “Mencoba Ramen Viral dengan Konsep PKL di Jakarta Selatan”
[Gambas:Video 20detik]
(alamat/suara)