
Riyadh –
Setelah dilarang, kini otoritas Arab Saudi mengizinkan seniman di sana membuat patung. Selama ini kegiatan seni pahat dilarang.
Para seniman di Arab Saudi kini berani memajang patung mereka, sejalan dengan pelarangan yang dilonggarkan pemerintah. Arab Saudi memang mengubah beberapa kebijakan menjadi lebih moderat di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) sebagai pemimpin de facto kerajaan Islam tersebut.
Salah seorang seniman, Awatif Al Keneibit, mengaku tak menyangka bisa memamerkan karya patungnya di galeri bergengsi di Riyadh.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Siapa yang bisa membayangkan bahwa suatu hari pameran ini, yang dulunya berada di ruang bawah tanah, sekarang akan dipajang di Olaya (pusat kota Riyadh)?” ujar Keneibit.
“Orang-orang sering mengatakan kepada saya bahwa memajang patung itu tidak mungkin karena dilarang dalam Islam. Tapi sekarang patung saya ada di tengah-tengah Riyadh.” dia menambahkan.
Dalam pameran tersebut, Keneibit memamerkan beberapa pahatan wajah, termasuk wajah berkacamata sosok perempuan di Arab Saudi. Semua karyanya dipajang di atas bata merah dan berwarna.
Selama beberapa dekade terakhir, Arab Saudi sangat ketat dengan hukum Islam. Hal ini karena Pemerintah Saudi menganut ajaran Islam Sunni dan terpapar doktrin Wahhabi.
Dalam ajaran Islam, dilarang membuat atau memajang patung, karena tidak boleh membuat sesuatu yang menyerupai manusia. Ukiran atau patung juga dilarang pada masa Nabi Muhammad dan para sahabat karena digunakan sebagai alat ibadah kepada selain Allah.
Beberapa pandangan juga mengatakan bahwa pembuatan patung dilarang karena berhubungan dengan dewa-dewa yang disembah oleh bangsa Arab kuno.
Karena itu, patung manusia tidak pernah terlihat di ruang publik di Jazirah Arab, apalagi Nabi Muhammad disebut-sebut telah menghancurkan patung-patung di dalam dan sekitar Ka’bah di Mekkah pada tahun 630 Masehi.
Namun, sejak MBS menjadi pemimpin de facto, Arab Saudi mulai bergerak ke arah yang moderat. Pengaruh Wahhabi di masyarakat dikekang, termasuk polisi moral. Perempuan juga kini tidak lagi banyak dibatasi.
Menurut Keneibit, langkah MbS ini sukses ke arah yang lebih baik. Ia pun berharap ke depannya Arab Saudi lebih adil bagi seluruh rakyatnya.
“Bagi saya itu dua kejutan. Satu sebelum dan satu setelah. Kita adalah generasi yang mengalami banyak perubahan. Dari larangan total menjadi pengungkapan total,” ujarnya.
“Insya Allah kita akan mendapat kesetaraan,” katanya seperti dikutip Al Arabiya.
Simak Video “Ikhtisar Megaproyek Mukaab, Bangunan Raksasa Buatan Arab Saudi”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)