
Jakarta –
Festival Holi adalah salah satu atraksi paling ikonik yang dinanti-nantikan wisatawan saat berlibur di India. Inilah faktanya!
Tahun ini Festival Holi jatuh pada 8 Maret. Dunia media sosial dihebohkan dengan pelecehan seksual yang dialami turis selama Festival Holi.
diringkas detikcom, Berikut fakta-fakta tentang Festival Holi yang harus Anda ketahui.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
1. Sejarah Festival Holi
Holi adalah festival penting bagi umat Hindu di India. Dalam festival ini, warga akan saling melempar bubuk warna-warni dan bersenang-senang.
Orang-orang percaya bahwa Festival Holi berasal dari kisah cinta antara Dewa Krishna dan Radha. Krishna digambarkan sebagai dewa berkulit biru.
Saat itu Kresna iri dengan wajah cerah Radha. Ibu Krisna pun menyarankan agar Kresna mewarnai kulit Radha dengan cat.
2. Musim semi
Festival Holi diadakan untuk merayakan musim semi, biasanya pada awal Maret. Orang India akan merayakannya dengan melemparkan bedak, tinta, dan cat dalam berbagai warna kepada orang-orang di luar rumah mereka. Bubuk warna-warni ini adalah tanda musim semi.
3. Beda Warna, Beda Makna
Saat Festival Holi berlangsung, kemeriahan terlihat dari berbagai warna yang bertebaran di udara. Pemilihan warna ini pun tidak sembarangan, ada makna di baliknya.
Warna merah melambangkan kehidupan, perayaan dan pernikahan. Warna kuning melambangkan kemakmuran dan perdagangan. Warna hijau melambangkan alam, kesuburan dan kebahagiaan.
Sedangkan warna biru yang sewarna dengan kulit Kresna melambangkan kedamaian, cinta dan surga.
4. Beda kota beda jalan
Festival Holi dilambangkan sebagai perayaan kegembiraan. Selain bedak warna, setiap kota juga memiliki perayaan yang sedikit berbeda.
Di Kota Mathura, Holi dirayakan secara tradisional. Kota Vrindavan akan merayakannya dengan bunga. Sementara warga Shantiniketan biasa merayakan Holi bersama anak-anak.
Tidak seperti Udaipur, rakyatnya merayakan Holi bersama para raja. Sementara itu, Delhi atau Mumbai merayakan Holi dengan ribuan orang, sehingga ideal bagi wisatawan.
5. Sering terganggu
Delhi atau Mumbai jelas merupakan tujuan paling favorit untuk menyaksikan festival Holi. Disambut secara terbuka, festival ini sering menjadi tempat para pria kotor mencari korban pelecehan.
Terbukti pekan lalu, seorang turis Jepang bernama Megumiko menjadi korban. Megumiko mengaku dipeluk, diraba-raba, dan dipukul dengan telur oleh sekelompok pria.
Ini jelas bukan pertama kalinya. Kasus pelecehan lainnya terjadi pada 2018, di mana seorang perempuan dilempari balon berisi air mani dan air seni.
Banyak turis yang sebelumnya diam kini angkat bicara. Masalah ini juga menjadi perhatian Komisi Wanita Delhi. Perayaan Holi harus diawasi ketat oleh pihak kepolisian, agar hal seperti ini tidak terjadi lagi.
“Video memalukan ini telah menjadi viral di media sosial dan menunjukkan turis dilecehkan secara seksual selama festival Holi! Saya akan mengeluarkan pernyataan kepada Polisi Delhi untuk menemukan dan menangkap pria ini. Memalukan,” cuit Swati Maliwal, kepala Delhi. Commission for Women melalui akun Twitter-nya.
Tonton video “Sandiaga Melarang Bule dari Pekerjaan Warlock Bali”
[Gambas:Video 20detik]
(bulan/wanita)