
Jakarta –
Kebangkrutan Bank Lembah Silikon (SVB) dikhawatirkan berdampak besar pada industri teknologi khususnya perusahaan baru. Bahkan Pemerintah Inggris juga berjaga-jaga agar sektor teknologi di negara ini tidak terpengaruh secara sistemik.
Regulator telah menutup SVB dan menyita simpanannya. Sebelumnya, CEO SVB Greg Becker mengumumkan pada hari Rabu perlunya suntikan segera sebesar USD 2,25 miliar untuk mendukung neraca. Sehari setelahnya, terjadi penarikan dana besar-besaran.
Saham bank anjlok, memicu penghentian perdagangan pada hari Jumat sebelum regulator negara bagian California mengambil alih. SVB Inggris juga runtuh, mendorong Jeremy Hunt, menteri keuangan, mengeluarkan peringatan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Seperti dikutip detikINET dari Sky News, menurut Hunt, perusahaan teknologi Inggris menghadapi risiko serius akibat runtuhnya cabang Silicon Valley Bank di Inggris. Pemerintah dan Bank of England sangat berkomitmen untuk melakukan segala yang mereka bisa untuk membantu mendukung sektor penting ini.
Silicon Valley Bank (SVB) Inggris tidak menjalankan fungsi vital untuk sistem keuangan, tetapi kebangkrutannya masih dapat berdampak besar pada perusahaan rintisan yang menyimpan banyak uang di sana.
“Ada risiko serius bagi sektor teknologi dan sains kami. SVB menahan uang dari beberapa bisnis kami yang paling menjanjikan. Kami dengan cepat mengajukan rencana untuk memastikan orang dapat memenuhi kebutuhan arus kas mereka, membayar pekerja mereka,” kata Hunt.
Kebangkrutan SVB adalah kegagalan bank AS terbesar sejak krisis keuangan global lebih dari satu dekade lalu. Akhir Desember lalu, SVB memiliki total aset sekitar USD 209 miliar dan total simpanan USD 175,4 miliar.
Runtuh SVB, pemain utama dalam komunitas teknologi dan modal ventura, membuat perusahaan dan klien individu tidak yakin apa yang akan terjadi dengan uang mereka. Ya, tidak sedikit startup yang menabung di sana, bahkan yang beroperasi di luar AS.
Tonton Video “Di Balik Badai Shutdown Startup”.
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)