
Bandung –
Tentara Amerika Serikat menjadi viral karena mengantri di depan mobil Touhu Baso di Bandung. Militer AS membeli tahu baso menggunakan rupiah, bukan dolar.
Pedagang baso tahu yang viral ini bernama Endang Mina (54). Ia merupakan salah satu PKL yang berjualan di Yonif Para Raider 330/Tridharma, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Endang mengatakan, awalnya hanya tentara Indonesia yang membeli dagangannya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Yang beli kebanyakan dari tentara kita, hanya tentara Amerika yang lihat, lalu dicoba. Alhamdulillah saya coba, besoknya makin banyak yang beli,” kata Endang saat ditemui detikJabar, Selasa (17/1/2023).
Kenikmatan bakso menyebar ke seluruh militer AS. Setiap hari, semakin banyak prajurit yang mengantre untuk membeli baso tahu.
Endang Mina Supriadi (54), penjual tahu bakso yang jajanannya dibeli tentara Amerika Foto: Yuga Hassani/detikJabar
“(Angkatan Darat Amerika) ada 20 orang lagi. Lagi pula, terakhir kali dia ingin pulang, dia membelinya,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa tentara Amerika sangat menyukai Baso Tahu yang ia jual. Katanya, para prajurit selalu memberi pertanda baik setelah memakannya.
“Ya mereka begini (menunjuk jempol), saya tidak mengerti (bahasanya). Saya tanya ke juru bicara, katanya enak. Baru coba siomaynya, rasanya seperti itu,” ujarnya.
Pedagang Baso Tahu, Endang Mina Supriadi (54) menunjukkan makanannya yang dibeli tentara Amerika, di depan Koperasi Markas Yonif Para Raider 330/Tridharma, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Foto: Yuga Hassani/detikJabar
Di dunia media sosial, warganet mulai menanyakan mata uang yang digunakan untuk membeli baso tahu. Endang mengatakan, mereka membeli makanan yang dijualnya dalam rupiah, karena ada ATM di Yonif Para Raider 330/Tridharma.
“Nggak (jangan bayar dengan dollar). Dia ambil uang dari ATM di sini, pakai rupiah saja. Cuma pas saya kasih, kasih Rp 50.000, langsung keluar. Saya telp juru bicaranya lagi, ‘Kak, ini terlalu banyak. , kataku teh, biasanya disini aku jual Rp 10.000 per porsi.’ Ada juga yang bilang itu rejeki, tapi saya kurang suka, mahal sekali. Makanya saya kembalikan saja,” ujarnya.
Endang yang tidak tahu dirinya viral mengaku tidak ada peningkatan yang signifikan pada makanannya sehari-hari. Dia masih menyiapkan 100 makanan seperti biasa.
“Kadang-kadang saya keluar rumah jam 9 pagi. Biasanya saya menyiapkan makanan sampai 100 kali sehari. Penghasilannya juga tidak menentu, rata-rata Rp 700.000 sampai Rp 1 juta. Kalau sepi, waktunya tentara untuk latihan. Bertugas,” kata Endang.
Sebelum kehadiran tim AS, Endang biasanya pulang pada pukul 16.00 WIB atau setelah magrib. Namun berbeda ketika militer AS kecanduan baso tahu.
“Tetapi ketika tentara membelinya, dia pulang pada siang hari,” tambahnya.
****
Artikel ini diterbitkan pada Momen barat. Baca cerita selengkapnya di sini.
Simak Video “Kesaksian Tukang Bakso Yang Tahu Barangnya Dibeli Militer AS”
[Gambas:Video 20detik]
(bulan/bulan)