
Jakarta –
Kekurangan chip semikonduktor masih menjadi kendala bagi berbagai industri, termasuk industri otomotif. Hal ini menyebabkan Toyota menyesuaikan target produksi tahunannya.
“Kami di Toyota sekali lagi meminta maaf karena telah berkali-kali melakukan penyesuaian rencana produksi kami. Hal ini disebabkan oleh penyebaran COVID-19 dan kurangnya suku cadang seperti semikonduktor,” tulis Toyota dalam keterangan resmi yang dikeluarkan, Rabu ( 18/1/23 ) lalu.
Bahkan, raksasa otomotif Jepang itu tercatat telah melakukan penyesuaian sejak April 2022. Mereka merevisi rencana produksi agar lebih dapat dicapai dan membuat “jeda yang disengaja” agar sesuai dengan kapasitas suku cadang yang tersedia.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sejalan dengan krisis chip semikonduktor yang masih menghantui ini, Toyota mematok target mampu memproduksi 10,6 juta unit pada 2023.
“Saat ini kami sedang berupaya mencapai volume produksi dengan batas atas 10,6 juta unit untuk 2023. Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, dampak dari kurangnya pasokan suku cadang seperti semikonduktor masih belum jelas,” tulis Toyota.
“Oleh karena itu, kami menetapkan basis volume produksi dengan kisaran risiko volatilitas turun sekitar 10%,” lanjut Toyota.
Toyota menyatakan target produksi 10,6 juta unit pada 2023 dimaksudkan untuk menyampaikan rencana produksi mereka sebagai acuan dasar perencanaan struktur staf dan kapasitas fasilitas.
Selain itu, angka target produksi ini terhitung cukup tepat karena terdapat risiko fluktuasi pagu volume produksi mereka jika terjadi krisis pasokan suku cadang lagi.
“Kami akan bekerja dengan pemasok kami terlebih dahulu untuk meminimalkan dampak fluktuasi aktivitas produksi kami sebanyak mungkin,” tulis Toyota.
Toyota mengakui tahun 2023 masih akan menjadi tahun yang sulit diprediksi. Pasalnya, faktor penyebaran COVID-19 dan minimnya pasokan chip semikonduktor masih menjadi isu yang perlu mendapat perhatian.
Target Toyota untuk produksi kendaraan pada 2023 sebenarnya tidak turun drastis sejak era sebelum pandemi COVID-19 dan krisis chip semikonduktor.
Data menunjukkan sepanjang 2019, Toyota Motor Company berhasil memproduksi lebih dari 10,7 juta unit per tahun. Angka tersebut termasuk merek Toyota, Daihatsu dan Hino.
Simak Video “Duh! Produksi Mobil Toyota Global Dipangkas Hingga 50.000 Unit”
[Gambas:Video 20detik]
(mhg/kering)