
Jakarta –
Diresmikan pada 10 November 1954, Monumen Perjuangan Rakyat Serpong terletak di Proliman, bekas pusat kota dan jalan pasar Serpong.
Sejarah tugu ini memiliki beberapa versi, yang paling terkenal adalah sebagai tugu perang rakyat di sekitar kawasan ini. Peristiwa tersebut bermula dari KH Ibrahim dan Abuya Hatim yang menyerang posisi tim NICA di Serpong sejak Februari 1946.
Peristiwa itu terjadi tidak lama setelah peristiwa Lengkong. Lokasinya juga tidak jauh dari satu acara ke acara lainnya. Mereka berasal dari daerah Maja dan Parung Panjang dengan kekuatan sekitar 400 orang.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sebelum menyerang pasukan NICA di sekitar Serpong, mereka berkoordinasi dengan pasukan TKR yang bertempur di wilayah Pamulang dan Cisauk. Namun usulan tersebut tidak diterima, bahkan pihak TKR mengatakan bahwa penyerangan akan sia-sia jika dilakukan dengan senjata tradisional dan di siang hari.
Namun, KH Ibrahim dan Abuya Hatim beserta timnya bertekad menyerang Belanda. Pada awalnya NICA telah menawarkan perdamaian dengan meminta mereka mundur, namun mereka tetap memutuskan untuk menyerang NICA.
Alhasil, tim NICA yang siap dengan senjata api menembaki tim KH Ibrahim dan Abuya Hatim yang menggunakan senjata tradisional. Pertempuran yang tidak seimbang itu menelan banyak korban termasuk KH Ibrahim dan Abuya Hatim.
Dari peristiwa inilah dibuat tugu atau Tugu Perjuangan Rakyat Serpong disini.
Namun, ada perbedaan pendapat dari Ketua Komunitas Wajah Serpong Tempoe Doeloe, Syahrudin, atau Mang Iging. Menurutnya, tugu tersebut tidak ada kaitannya dengan kejadian tersebut.
“Sebenarnya tugu itu tidak ada kaitannya dengan pertempuran, setahu saya. Jadi, tugu itu dibangun untuk memperingati proklamasi kemerdekaan, jadi sebenarnya ini tugu proklamasi kemerdekaan,” ujarnya.
“Hanya saja, di mana tugu yang tepat? Karena proklamasi kemerdekaan adalah cerita perjuangan, di Serpong ada perjuangan rakyat, jadi akhirnya ditempatkan di sana,” tambahnya.
Meski demikian, perbedaan pendapat ini tidak meniadakan fakta bahwa telah terjadi fenomena sejarah tentang perjuangan masyarakat Tangerang di sekitar tempat tersebut.
Lokasi tugu ini mudah ditemukan, karena terletak di pinggir jalan raya. Tepatnya di Bulatan Lebuhraya, Cilenggang, Kecamatan Cisauk. Tidak jauh dari Kelenteng Boen Hay Bio.
Simak Video Penampakan Rumah Terendam Banjir Setinggi 70 Cm di Ciputat
[Gambas:Video 20detik]
(minggu/perempuan)