
Jakarta –
Orbit Perawansebuah perusahaan peluncuran satelit yang didirikan oleh seorang miliarder Richard Branson, memutuskan untuk berhenti beroperasi sementara. Dan, mayoritas pekerja langsung di-PHK.
Perusahaan telah memberi tahu staf tentang penghentian operasi Virgin Orbit pada hari Rabu. Mengenai berapa lama kebijakan itu akan bertahan, perseroan belum memberikan jawaban pasti.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Virgin Orbit memulai jeda operasional seluruh perusahaan efektif 16 Maret 2023, dan mengharapkan untuk memberikan pembaruan tentang kelanjutan operasi dalam beberapa minggu mendatang,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip NBC News, Minggu (17/3/2020). 2023). . .
Penghentian operasi Virgin Orbit diduga karena insiden yang terjadi beberapa bulan lalu yang berdampak besar pada operasi perusahaan. Upaya pertama Virgin Orbit untuk meluncurkan satelit di Inggris pada bulan Januari gagal total, dan roket serta sembilan satelit di dalamnya hancur.
Dalam sebuah laporan yang diajukan Rabu ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Virgin Orbit mengatakan penangguhan operasi di seluruh perusahaan diterapkan untuk menghemat modal sementara perusahaan melakukan diskusi dengan sumber pendanaan potensial dan mengeksplorasi peluang strategis.
Orbit Perawan didirikan pada 2017 dengan tujuan meluncurkan satelit kecil ke orbit melalui badan pesawat. Perusahaan menggunakan jet penumpang 747 yang dimodifikasi untuk membawa dan kemudian meluncurkan roket LauncherOne dari ketinggian sekitar 35.000 kaki.
Pejabat Virgin Orbit mengatakan sistem peluncuran udara memberi perusahaan lebih banyak fleksibilitas daripada pesaing karena roket mereka lepas landas dari landasan peluncuran darat.
Sementara itu, kegagalan perusahaan di bulan Januari merupakan kemunduran besar. Misi tersebut merupakan kolaborasi antara Virgin Orbit, UK Space Agency, Royal Air Force dan Cornwall Council, dan menandai upaya peluncuran internasional pertama perusahaan dirgantara tersebut.
Investigasi selanjutnya menemukan bahwa mesin pada roket tidak berfungsi, menyebabkannya mati sebelum waktunya.
“Dalam peluncuran ruang angkasa, kegagalan menyakitkan bagi semua orang yang terlibat,” kata CEO Orbit Perawan Dan Hart dalam pernyataannya pada 14 Februari lalu.
Lebih lanjut, Hart mengungkapkan, perusahaan sedang menyelidiki penyebab kegagalan tersebut
pahami semua elemen yang berkontribusi dan dengan demikian kembali mengudara dengan sistem yang lebih baik dan tim yang lebih cerdas.
“Penyelidikan kami belum selesai; tim sedang bekerja keras dan kami akan mengejar penyebab dan kontributor ke mana pun analisis sistem mengarahkan kami.”
Tonton Video “China Akan Luncurkan Satelit Relay ke Sisi Jauh Bulan”
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fyk)